Download Kertas Kerja Pph 21 Excel ✊🏿







Download Kertas Kerja PPh 21 Excel: Panduan Lengkap

Kertas kerja PPh 21 adalah dokumen yang berisi perhitungan pajak penghasilan pasal 21 yang harus dibayarkan oleh wajib pajak orang pribadi yang bekerja sebagai karyawan, pegawai, atau pekerja bebas. Kertas kerja ini sangat penting untuk dibuat oleh perusahaan atau pemberi kerja sebagai dasar pembuatan bukti potong PPh 21 dan pelaporan SPT tahunan PPh 21.

Namun, membuat kertas kerja PPh 21 secara manual bisa sangat merepotkan dan memakan waktu. Anda harus menghitung berbagai komponen penghasilan, pengurangan, tarif pajak, dan potongan pajak dengan rumus-rumus yang rumit dan berbeda-beda untuk setiap karyawan. Belum lagi jika ada perubahan data atau ketentuan pajak yang harus diikuti.

Oleh karena itu, banyak perusahaan atau pemberi kerja yang menggunakan bantuan aplikasi atau software untuk membuat kertas kerja PPh 21 secara otomatis dan akurat. Salah satu aplikasi yang sering digunakan adalah Microsoft Excel. Dengan Excel, Anda bisa membuat kertas kerja PPh 21 dengan mudah dan cepat dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah tersedia.

Namun, bagaimana jika Anda tidak memiliki aplikasi Excel di komputer Anda? Apakah Anda harus membeli lisensi atau mengunduh versi bajakan? Tentu saja tidak. Anda bisa mendownload kertas kerja PPh 21 excel secara gratis dari internet. Ada banyak situs yang menyediakan template atau contoh kertas kerja PPh 21 excel yang bisa Anda gunakan untuk keperluan pajak Anda.

Penasaran bagaimana cara download kertas kerja PPh 21 excel? Simak panduan lengkapnya di artikel ini.

Apa itu Kertas Kerja PPh 21?

Pengertian Kertas Kerja PPh 21

Kertas kerja PPh 21 adalah dokumen yang berisi perhitungan pajak penghasilan pasal 21 yang harus dibayarkan oleh wajib pajak orang pribadi yang bekerja sebagai karyawan, pegawai, atau pekerja bebas. Pajak penghasilan pasal 21 adalah pajak yang dipotong dari penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, atau kegiatan yang dilakukan di Indonesia.

Kertas kerja PPh 21 biasanya dibuat oleh perusahaan atau pemberi kerja sebagai pemotong pajak. Perusahaan atau pemberi kerja berkewajiban untuk memotong, menyetor, dan melaporkan pajak penghasil an yang diterima atau diperoleh oleh karyawan, pegawai, atau pekerja bebas setiap bulan dan setahun. Kertas kerja PPh 21 juga menjadi dasar pembuatan bukti potong PPh 21 yang harus diberikan kepada wajib pajak sebagai bukti pemotongan pajak dan pelaporan SPT tahunan PPh 21.

Fungsi dan Manfaat Kertas Kerja PPh 21

Kertas kerja PPh 21 memiliki beberapa fungsi dan manfaat, antara lain:

  • Memudahkan perusahaan atau pemberi kerja dalam menghitung dan memotong pajak penghasilan pasal 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan, pegawai, atau pekerja bebas setiap bulan dan setahun.
  • Memudahkan perusahaan atau pemberi kerja dalam menyetor dan melaporkan pajak penghasilan pasal 21 yang telah dipotong kepada Direktorat Jenderal Pajak (DJP) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
  • Memudahkan perusahaan atau pemberi kerja dalam membuat bukti potong PPh 21 yang harus diberikan kepada karyawan, pegawai, atau pekerja bebas sebagai bukti pemotongan pajak dan pelaporan SPT tahunan PPh 21.
  • Memudahkan karyawan, pegawai, atau pekerja bebas dalam mengetahui besarnya pajak penghasilan pasal 21 yang telah dipotong dari penghasilan mereka setiap bulan dan setahun.
  • Memudahkan karyawan, pegawai, atau pekerja bebas dalam melaporkan SPT tahunan PPh 21 dengan menggunakan bukti potong PPh 21 yang diterima dari perusahaan atau pemberi kerja.

Bagaimana Cara Membuat Kertas Kerja PPh 21?

Langkah-langkah Membuat Kertas Kerja PPh 21

Berikut adalah langkah-langkah membuat kertas kerja PPh 21 secara manual:

Menentukan Penghasilan Bruto Karyawan

Penghasilan bruto adalah jumlah seluruh penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh karyawan, pegawai, atau pekerja bebas sehubungan dengan pekerjaan, jabatan, jasa, atau kegiatan yang dilakukan di Indonesia. Penghasilan bruto bisa berupa gaji, tunjangan, honorarium, bonus, komisi, uang lembur, uang makan, uang transportasi, uang rapel, uang pensiun, uang pesangon, uang jasa produksi, uang tantiem, royalti, hadiah, bunga, sewa, dividen, laba usaha, dan lain-lain.

Untuk menentukan penghasilan bruto karyawan setiap bulan dan setahun, Anda harus mengumpulkan data-data mengenai komponen-komponen penghasilan tersebut dari slip gaji, buku kas, buku bank, nota pembayaran, kontrak kerja, surat perjanjian, surat keputusan, atau dokumen lain yang relevan.

Menghitung Pengurangan dari Penghasilan Bruto

Pengurangan dari penghasilan bruto adalah jumlah biaya-biaya yang boleh dikurangkan dari penghasilan bruto untuk mendapatkan penghasilan neto. Pengurangan ini bisa berupa biaya jabatan, biaya pensiun, iuran Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), iuran Jaminan Hari Tua (JHT), iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), iuran Jaminan Kematian (JKM), iuran Jaminan Pensiun (JP), iuran Dana Kesejahteraan Sosial (DKS), dan iuran Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK).

Untuk menghitung pengurangan dari penghasilan bruto setiap bulan dan setahun, Anda harus mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2011 tentang Tata Cara Perhitungan dan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan dari Hubungan Kerja, Jasa, dan Kegiatan Lainnya, Penyetoran, dan Pelaporan. Anda bisa melihat tabel pengurangan dari penghasilan bruto di bawah ini:

Komponen Pengurangan Persentase Maksimum
Biaya Jabatan 5% Rp 500.000 per bulan atau Rp 6.000.000 per tahun
Biaya Pensiun 4,75% Rp 200.000 per bulan atau Rp 2.400.000 per tahun
Iuran JKN 4% (untuk karyawan) dan 5% (untuk pekerja bebas) Tidak ada batasan maksimum
Iuran JHT, JKK, JKM, JP, DKS, dan DPLK Berdasarkan ketentuan BPJS Ketenagakerjaan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tidak ada batasan maksimum

Menghitung Penghasilan Neto Setahun

Penghasilan neto setahun adalah jumlah penghasilan bruto setahun dikurangi dengan pengurangan dari penghasilan bruto setahun. Penghasilan neto setahun ini menjadi dasar pengenaan pajak penghasilan pasal 21.

Untuk menghitung penghasilan neto setahun, Anda harus menjumlahkan semua penghasilan bruto yang diterima atau diperoleh oleh karyawan, pegawai, atau pekerja bebas selama satu tahun pajak (1 Januari sampai dengan 31 Desember). Kemudian, Anda harus mengurangkan jumlah tersebut dengan semua pengurangan dari penghasilan bruto yang berlaku selama satu tahun pajak.

Menghitung PTKP dan PKP

PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak adalah jumlah penghasilan neto setahun yang tidak dikenakan pajak penghasilan pasal 21. PTKP ini ditentukan berdasarkan status dan tanggungan wajib pajak. Semakin banyak tanggungan yang dimiliki wajib pajak, semakin besar PTKP yang diberikan.

PKP atau Penghasilan Kena Pajak adalah jumlah penghasilan neto setahun yang dikenakan pajak penghasilan pasal 21. PKP ini dihitung dengan cara mengurangkan penghasilan neto setahun dengan PTKP yang berlaku.

Untuk menghitung PTKP dan PKP, Anda harus mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 101/PMK.010/2016 tentang Penetapan Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak untuk Tahun Pajak 2016 dan Seterusnya. Anda bisa melihat tabel PTKP di bawah ini:

Status Wajib Pajak Tanggungan Wajib Pajak Besarnya PTKP (Rp)
Tidak Kawin - 54.000.000
Tidak Kawin 1 58.500.000
Tidak Kawin 2 63.000.000
Tidak Kawin 3 67.500.000
Kawin - 58.500.000
Kawin 1 63.000.000
Kawin 2 67.500.000
Kawin 3 72.000.000
Kawin dan suami/istri tidak bekerja atau tidak memperoleh penghasilan kena pajak lainnya selain dari penghasilan yang diterima atau diperoleh sebagai karyawan, pegawai, atau pekerja bebas. - 121.500.000
Kawin dan suami/istri tidak bekerja atau tidak memperoleh penghasilan kena pajak lainnya selain dari penghasilan yang diterima atau diperoleh sebagai karyawan, pegawai, atau pekerja bebas. 1 126.000.000
Kawin dan suami/istri tidak bekerja atau tidak memperoleh penghasilan kena pajak lainnya selain dari penghasilan yang diterima atau diperoleh sebagai karyawan, pegawai, atau pekerja bebas. 2 130.500.000
Kawin dan suami/istri tidak bekerja atau tidak memperoleh penghasilan kena pajak lainnya selain dari penghasilan yang diterima atau diperoleh sebagai karyawan, pegawai, atau pekerja bebas. 3 135.000.000
Tambahan PTKP untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Status Wajib Pajak dan Tanggungan Wajib Pajak yang memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Besarnya Tambahan PTKP (Rp)
Wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 54.000.000 x 5% = 2.700.000
Suami/istri wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 54.000.000 x 5% = 2.700.000
Tanggungan wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 4.500.000 x 5% = 225.000
Tambahan PTKP untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Status Wajib Pajak dan Tanggungan Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) Besarnya Tambahan PTKP (Rp)
Wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 54.000.000 x 20% = 10.800.000
Suami/istri wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 54.000.000 x 20% = 10.800.000
Tanggungan wajib pajak orang pribadi dalam negeri yang tidak memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) 4.500.000 x 20% = 900.000

Menghitung PPh 21 Terutang Setahun dan Sebulan

PPh 21 terutang setahun adalah jumlah pajak penghasilan pasal 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan, pegawai, atau pekerja bebas berdasarkan penghasilan kena pajak setahun. PPh 21 terutang setahun ini dihitung dengan cara mengalikan penghasilan kena pajak setahun dengan tarif pajak progresif yang berlaku.

Tarif pajak progresif adalah tarif pajak yang meningkat sesuai dengan besarnya penghasilan kena pajak. Tarif pajak progresif untuk wajib pajak orang pribadi dalam negeri adalah sebagai berikut:

Penghasilan Kena Pajak Setahun (Rp) Tarif Pajak (%)
Sampai dengan 50.000.000 5
Di atas 50.000.000 sampai dengan 250.000.000 15
Di atas 250.000.000 sampai dengan 500.000.000 25
Di atas 500.000.000 30

PPh 21 terutang sebulan adalah jumlah pajak penghasilan pasal 21 yang harus dibayarkan oleh karyawan, pegawai, atau pekerja bebas berdasarkan penghasilan kena pajak sebulan. PPh 21 terutang sebulan ini dihitung dengan cara membagi PPh 21 terutang setahun dengan dua belas bulan.

Tips Membuat Kertas Kerja PPh 21 yang Akurat dan Efisien

Berikut adalah beberapa tips membuat kertas kerja PPh 21 yang akurat dan efisien:

  • Pastikan Anda memiliki data-data yang lengkap dan valid mengenai penghasilan dan pengurangan dari penghasilan bruto karyawan, pegawai, atau pekerja bebas.
  • Pastikan Anda mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku mengenai perhitungan dan pemotongan PPh 21, termasuk besarnya PTKP, tarif pajak, dan batas waktu pelaporan.
  • Gunakan aplikasi atau software yang bisa membantu Anda membuat kertas kerja PPh 21 secara otomatis dan akurat, seperti Microsoft Excel.
  • Cek dan periksa kembali hasil perhitungan Anda sebelum Anda menyetor dan melaporkan PPh 21 kepada DJP.
  • Simpan dan arsipkan kertas kerja PPh 21 Anda dengan baik sebagai bukti administrasi dan akuntansi.

Bagaimana Cara Download Kertas Kerja PPh 21 Excel?

Cara Download Kertas Kerja PPh 21 Excel dari Situs Resmi DJP

Situs resmi DJP atau Direktorat Jenderal Pajak adalah salah satu sumber yang bisa Anda gunakan untuk mendownload kertas kerja PPh 21 excel secara gratis. Situs resmi DJP menyediakan template atau contoh kertas kerja PPh 21 excel yang sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Berikut adalah cara download kertas kerja PPh 21 excel dari situs resmi DJP:</p - Buka situs resmi DJP di alamat https://www.pajak.go.id/. - Pilih menu "Peraturan" di bagian atas halaman. - Pilih sub-menu "Peraturan Direktur Jenderal Pajak" di bagian kiri halaman. - Cari dan klik peraturan yang berkaitan dengan kertas kerja PPh 21, misalnya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-32/PJ/2011 tentang Tata Cara Perhitungan dan Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21 atas Penghasilan dari Hubungan Kerja, Jasa, dan Kegiatan Lainnya, Penyetoran, dan Pelaporan. - Di bagian bawah halaman, Anda akan melihat lampiran-lampiran yang terkait dengan peraturan tersebut. Cari dan klik lampiran yang berisi template atau contoh kertas kerja PPh 21 excel, misalnya Lampiran II - Contoh Kertas Kerja Perhitungan dan Pemotongan PPh Pasal 21 atas Penghasilan dari Hubungan Kerja, Jasa, dan Kegiatan Lainnya. - Anda akan diarahkan ke halaman baru yang menampilkan file excel tersebut. Klik tombol "Download" di bagian kanan atas halaman untuk mengunduh file excel tersebut ke komputer Anda. - Simpan file excel tersebut di folder yang Anda inginkan dengan nama yang Anda inginkan.

Cara Download Kertas Kerja PPh 21 Excel dari Situs Lain

Selain situs resmi DJP, Anda juga bisa mendownload kertas kerja PPh 21 excel dari situs lain yang menyediakan template atau contoh kertas kerja PPh 21 excel secara gratis. Namun, Anda harus berhati-hati dalam memilih situs yang terpercaya dan aman. Anda juga harus memeriksa apakah template atau contoh kertas kerja PPh 21 excel yang ditawarkan sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Berikut adalah cara download kertas kerja PPh 21 excel dari situs lain:

- Buka mesin pencari seperti Google atau Bing di browser Anda. - Ketik kata kunci yang berkaitan dengan kertas kerja PPh 21 excel, misalnya "download kertas kerja pph 21 excel", "template kertas kerja pph 21 excel", atau "contoh kertas kerja pph 21 excel". - Anda akan melihat daftar situs yang menawarkan template atau contoh kertas kerja PPh 21 excel secara gratis. Pilih salah satu situs yang menurut Anda terpercaya dan aman, misalnya https://www.klikpajak.id/blog/download-kertas-kerja-perhitungan-pemotongan-pph-pasal-21/. - Buka situs tersebut dan ikuti instruksi yang diberikan untuk mendownload template atau contoh kertas kerja PPh 21 excel. Biasanya, Anda harus mengisi formulir dengan data-data pribadi seperti nama, email, nomor telepon, atau alamat. Anda juga mungkin harus mendaftar atau login terlebih dahulu sebelum bisa mendownload file excel tersebut. - Setelah Anda berhasil mendownload file excel tersebut, simpan file tersebut di folder yang Anda inginkan dengan nama yang Anda inginkan.

Kesimpulan

Kertas kerja PPh 21 adalah dokumen yang berisi perhitungan pajak penghasilan pasal 21 yang harus dibayarkan oleh wajib pajak orang pribadi yang bekerja sebagai karyawan, pegawai, atau pekerja bebas. Kertas kerja ini sangat penting untuk dibuat oleh perusahaan atau pemberi kerja sebagai dasar pembuatan bukti potong PPh 21 dan pelaporan SPT tahunan PPh 21.

Membuat kertas kerja PPh 21 secara manual bisa sangat merepotkan dan memakan waktu. Oleh karena itu, banyak perusahaan atau pemberi kerja yang menggunakan bantuan aplikasi atau software untuk membuat kertas kerja PPh 21 secara otomatis dan akurat. Salah satu aplikasi yang sering digunakan adalah Microsoft Excel.

Anda bisa mendownload kertas kerja PPh 21 excel secara gratis dari internet. Ada banyak situs yang menyediakan template atau contoh kertas kerja PPh 21 excel yang bisa Anda gunakan untuk keperluan pajak Anda. Namun, Anda harus berhati -hati dalam memilih situs yang terpercaya dan aman. Anda juga harus memeriksa apakah template atau contoh kertas kerja PPh 21 excel yang ditawarkan sudah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan yang sering diajukan seputar kertas kerja PPh 21 excel:

  1. Apa saja syarat untuk membuat kertas kerja PPh 21 excel?
  2. Untuk membuat kertas kerja PPh 21 excel, Anda harus memiliki aplikasi Microsoft Excel di komputer Anda. Anda juga harus memiliki data-data yang lengkap dan valid mengenai penghasilan dan pengurangan dari penghasilan bruto karyawan, pegawai, atau pekerja bebas. Selain itu, Anda harus mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku mengenai perhitungan dan pemotongan PPh 21.

  3. Apakah kertas kerja PPh 21 excel bisa digunakan untuk semua jenis wajib pajak?
  4. Tidak. Kertas kerja PPh 21 excel hanya bisa digunakan untuk wajib pajak orang pribadi yang bekerja sebagai karyawan, pegawai, atau pekerja bebas. Untuk wajib pajak orang pribadi yang memiliki usaha atau profesi, Anda harus membuat kertas kerja PPh 21 yang berbeda sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

  5. Apakah kertas kerja PPh 21 excel harus diserahkan kepada DJP?
  6. Tidak. Kertas kerja PPh 21 excel adalah dokumen internal yang dibuat oleh perusahaan atau pemberi kerja sebagai pemotong pajak. Kertas kerja ini tidak perlu diserahkan kepada DJP. Yang harus diserahkan kepada DJP adalah bukti potong PPh 21 dan SPT tahunan PPh 21 yang dibuat berdasarkan kertas kerja PPh 21.

  7. Bagaimana cara mengupdate kertas kerja PPh 21 excel jika ada perubahan data atau ketentuan pajak?
  8. Jika ada perubahan data atau ketentuan pajak, Anda harus mengedit atau mengganti kertas kerja PPh 21 excel yang sudah Anda buat sebelumnya. Anda harus memastikan bahwa kertas kerja PPh 21 excel yang Anda gunakan sudah sesuai dengan data dan ketentuan pajak yang terbaru.

  9. Apakah ada sanksi jika tidak membuat kertas kerja PPh 21 excel?
  10. Ya. Jika Anda tidak membuat kertas kerja PPh 21 excel, Anda bisa terkena sanksi administrasi atau pidana sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku. Sanksi administrasi bisa berupa denda, bunga, atau kenaikan tarif pajak. Sanksi pidana bisa berupa penjara atau denda.



bc1a9a207d


LATEST ARTICLES: